Dalam kebudayaan daerah yang dimukimi penduduk Islam, sajak, syair, puisi mahupun sesuatu seperti pantun adalah bukan sesuatu yang asing. Penggunaan patah-patah perkataan yang disusun adalah lazimnya berkenaan persekitaran kehidupan yang dilalui, mahupun tentang kebesaran Pencipta alam serta kemuliaan Nabi Muhamad dan para anbiya yang lain.
Dari itu, terdapat mereka-mereka terutama dikalangan remaja-remaja Islam, mengunakan elemen tersebut lalu disusun dalam irama musik yang dikatakan lebih rapat dengan elemen kebudayaan Islam iaitu berlandaskan patah-patah perkataan syair, sajak mahupun seperti pantun-pantun yang rangkap perkataannya disusun agar berentak serta bermaksud dan alat musik dialun lebih kepada rentak drum dibandingkan daripada alat instrument lain seperti gitar, piano dan lain-lain.
Ini mungkin sahaja bukanlah sepenuhnya dari kebudayaan asli Islam namun dengan ini, kalangan mereka yang asalnya beragama Islam tetapi hidup dalam kehidupannya yang memang telah dipenuhi oleh segala jenis-jenis musik dari seluruh dunia terutama dari AS dan datang bersama pengaruh-pengaruh negatifnya, dapat cuba mengekalkan akan jati-diri serta mengasah seni kearah yang lebih positif mahupun menghidupkan sesuatu yang menghampiri akan kebudayaan Islamnya.
Contohnya Amir Sulaiman yang merupakan seorang penyajak, menggunakan patah-patah perkataan dalam memperkatakan sesuatu kebenaran tentang kehidupan realiti muslim hari ini. Mereka-mereka sepertinya, bukan kalangan yang cuba meliberalkan agama atau yang gila kepopulariti tetapi lazimnya adalah kalangan mereka yang hanya cuba hidup mempertahankan ciri-ciri pegangan mereka dalam dunia yang sentiasa mengasak dari segala sudut kearah kehancuran total. Dan menggunakan medium ini untuk bersuara mempertahankan diri dari dicemuh sewenang-wenangnya kerana pegangan agamanya serta dilabel terrorist.
Mahupun digunakan medium ini (seperti Muslimrap.net) untuk bersuara diatas kekerasan yang dilakukan terhadap umat-umat Islam serta menampilkan keadaan peristiwa sebenar yang berlaku yang lazimnya disembunyikan oleh mass-media. Dimana juga, dengan menggunakan medium seni-suara ini, seakan jihad yang dilakukan bukanlah dengan senjata tetapi dengan kefasihan bahasa serta ketajaman minda.
Seperti juga dikalangan-kalangan yang dilabel pemusik atau artis underground kerana cara mereka tidak akan diterima dipentas market komercial atau main-stream dan mereka bersuara diatas nama underground bukanlah semata-mata kerana keglamouran nama “underground“ sebagaimana label ini kini seakan suatu keglamouran dimana kini rata-rata yang mengikutinya melalui berbagai-bagai genre musik adalah kebanyakkannya yang tidak faham langsung akan apa yang diperjuangkan serta mahupun dalam cara hidup yang begitu bertentangan dengan agama.
Islam's poetic history
``It's part of our history and culture in Islam,'' says Tai, 25. ``There are traditional books of law and philosophy in Islam were written in poetry, and students memorize them with drums, basically singing out the poetry. And if you `beat' that up, it sounds just like rapping.''
The connection between hip-hop and Islam was a natural one in the African-American community, where the religion already had strong roots. ``Islamic beliefs and values are seen as the standard in hip-hop,'' says Adisa Banjoko, a San Jose author who is writing a book on hip-hop and Islam.
For Akil of Jurassic 5, Islam is tied to cultural identity. After hearing hip-hop groups like Public Enemy, which sampled Islamic thought, and learning in high school that some of the Africans who came as slaves to America were Muslim, he started believing in Islam.
Akil listened to hip-hop groups that sampled such African-American leaders as Malcolm X and Louis Farrakhan and sprinkled in verses taken from the Koran.
``These zillion references,'' says Fabel, lead people to find their faith, and even to find each other. He and his wife, Christie Z-Pabon, met at a Zulu Nation meeting, part of an international hip-hop awareness movement. They now manage a hip-hop online community and book concerts.
``The little beats planted in the '80s finally blossomed,'' says Fabel. These references may include anything from Scripture to simply moral ideals.
``Our faith is stronger than the music. We represent it. There are more moral concepts than content, so people can catch the groove and the concept behind it,'' says Oakland rapper M. Ishaq Abdul-Nurr.
Other rappers like AZ, have whole lines with references to Islam. He says his religion says, ``Each one teach one,'' so he uses his music to ``break the knowledge down.''
Older Muslims are using hip-hop as a way to reach younger Muslims. Abdul-Jalil al-Hakim, owner of an Oakland ad agency, says hip-hop is the newest phase of reaching out to youth, after athletes and entertainment figures.
``They reach people our age by incorporating Islamic ideas into hip-hop,'' says Jittaun Batiste, a 24-year-old senior at De Anza College. She and other Muslim Student Association members all own Mos Def's albums. ``These artists use their music as a tool to talk about their struggle, their identity and to recognize us and embrace us as their own.''
Monday, December 27, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tajuk
Abbasiyah
(1)
altruisme - ikram
(3)
Aqidah
(1)
art video
(20)
Austronesia
(10)
Bahasa dan penampilan
(5)
Bangsa Melayu
(7)
batas sempadan
(9)
Berita
(15)
Besi
(1)
Biography solihin
(1)
Budaya dan pengertiannya
(16)
catitan
(2)
cerdik/bodoh dan antaranya
(6)
cetusan minda
(8)
cinta dan syahwat
(3)
Doha - Qatar
(2)
Eid Mubarak
(5)
falsafah
(2)
Fantasia falasi
(3)
Fibonacci
(1)
Filem
(2)
fitrah
(1)
Fungsi seni
(1)
gangsa
(1)
hukum
(6)
huruf
(2)
hutang
(1)
ijtima
(1)
Iklan
(2)
imitasi dan memori
(1)
infiniti
(5)
jalan2
(2)
kebangsaan/nationalisme
(2)
kebebasan bersuara
(1)
Kelahiran kesenian yang mengubah warna dunia.
(1)
Kembali sebentar tentang erti seni (Islam)
(1)
kerja otak
(1)
Kesenian dunia Islam
(1)
komunikasi
(1)
konsep kendiri
(3)
konspirasi
(1)
Lagu
(1)
Lentok tangan
(1)
Malaysia
(3)
Masa
(10)
Maslahah atau mafsadah
(1)
Maya (ilusi)
(4)
Melaka
(1)
Melayu
(2)
Melayu dan Islam
(9)
minda
(2)
musik
(2)
nukilan rasa
(1)
Pantang dalam berkarya
(1)
Pause
(6)
Pembetulan sejarah
(3)
Pengajian dan pengertian budaya
(1)
Perasaan dan pemikiran
(5)
Persepsi / Tanggapan
(6)
pointillism
(2)
populasi dunia
(9)
Produk sejarah
(11)
Program dan hayat
(2)
prosa
(4)
ramadan
(2)
realiti - kenyataan
(7)
Sajak
(22)
Sangkaan
(2)
sebab dan akibat
(18)
sejarah
(14)
sejarah Islam Nusantara
(1)
sejarah Melayu
(4)
Sejarah mengubah/terubah
(5)
Sejarah seni dalam kehidupan insan
(1)
Sejarah video
(1)
Seni Bahasa
(2)
Seni dalam imiginasi
(1)
seni kata
(1)
Seni logam
(3)
Seni textil (budaya berpakaian)
(2)
Seni-seni mempertahankan diri
(1)
sound
(1)
Srivijaya
(3)
Sunda
(6)
Tahap kesederhanaan
(1)
Tahap-tahap kehidupan
(14)
tenung bintang
(1)
Terkesan dengan suasana
(2)
Tradisional dalam makna
(1)
Ukuran dan kayu pengukurnya
(2)
updated
(1)
Usia manusia
(3)
vision
(1)
wang
(7)
Wujudkah kosong?
(2)
zarzh slide
(12)
Catitan lalu
Paut-paut
- Cillah mind blog
- Chill garage blog
- Zar art mind
- Mind zikir
- zarzh scribd
- Fukaahah - joke
- dzar-ardh web
- Zar homepage mind
- Cengkerik Web
- zarq-biru web
- zar4freesurf web
- The Salam blog
- Made from words
- Salaam.co.uk art
- Azhar 313 blog
- Ismadi-Fade to black
- Kepaknyamuk blog
- Dj Irwan blog
- Ziarah76 blog
- Ben Krenmaut blog
- Hamka k.mayat blog
- Fakir Fikir blog
- 2121 Studio blog
- Abdullah Jones blog
- Rayau menyasau blog
- Payabesarpedas blog
- Jiwarasa blog
- Gayour Blog
- Dunia penyair
- Risalah proseni.blog
- Pyanhabib blog
- Rajawali art gallery
- Sketsa Azlan Adam
- akhi zubair blog
- Zar Travel Mind
- Zanas wordpress
- Line clear.com
- Oweis art
- Jamil Art
- Muslim Directory
No comments:
Post a Comment