Coretkan sketza lalu, ditembok-tembok penjuru, disapu lembayu dulu, dibawah kelosong peluru, menyerbu tanpa tunggu, lalu kecundang siibu-ibu, siayah-ayah yang dalam lesu, jua sikanak yang tiada cemburu, yang baru belajar menyusu, dalam hidup penuh terburu-buru. Coretkan lakaran itu, ditembok-tembok bungkar, tentang hidup dalam sangkar, dengan warkah-warkah membakar, ditangan-tangan sidurjana pakar, janji dimentera untuk menyukar, seperti jerangkap dalam belungkar. Coretkan sekampit warna, pada tembok yang kian menyempit, biarlah helang mengintip sipipit, namun perjuanganmu tetap sengit, doa kami sentiasa penuh memukit, hadapilah dengan tabah walau pahit, sedang darjat atas kesabaranmu Gaza kian tinggi melangit.
zarch/zh 02.10
zarch/zh 02.10
No comments:
Post a Comment