Wednesday, January 30, 2013

Ikan Yin Yang - kekejaman insan



Kekejaman insan, ikan dimasak hidup-hidup, dan dihidangkan dalam keadaan ikan tersebut begitu kesakitan lantaran digoreng, dipotong, dibubuh perasa dan dimakan dagingnya. Inilah salah satu contoh bagaimana cinta dan syahwat insan boleh membawa insan kelembah kekejaman, kedurjanaan, tidak berperi-kemanusian dan berkelakuan lebih rendah tarafnya dari haiwan. Cintakan suasana riang bersama keluarga atau teman sekeliling, suasana jamuan yang disusun indah, suasana harmoni sambil menikmati juadah yang menselerakan tetapi atas syahwat yang tidak dikawal, tidak diindahkan langsung kesengsaraan ikan yang digoreng dan diratah sedangkan ikan tersebut masih dalam keadaan hidup.

- This dish, called “yin yang fish” or “dead-and-alive fish,” which features a deep fried fish with its head still twitching, due to the great cruelty inflicted on the fish, is popular in China.

When diners pick the fresh meat with their chopsticks, they can watch the fish’s stirring mouth, cry from suffering. This is total an cruel act to animals and shows no respect or mercy for life of others.

The fish’s which stare with his eyes at those who eating him alive and left a great suffer to him that no one can imaging will surely meet again all those people in Yaumul Qiyamah (day of resurrection) for the higher price bill which they need to pay in hell.

No comments:

Btn_brn_77x28

Tajuk

Abbasiyah (1) altruisme - ikram (3) Aqidah (1) art video (20) Austronesia (10) Bahasa dan penampilan (5) Bangsa Melayu (7) batas sempadan (9) Berita (15) Besi (1) Biography solihin (1) Budaya dan pengertiannya (16) catitan (2) cerdik/bodoh dan antaranya (6) cetusan minda (8) cinta dan syahwat (3) Doha - Qatar (2) Eid Mubarak (5) falsafah (2) Fantasia falasi (3) Fibonacci (1) Filem (2) fitrah (1) Fungsi seni (1) gangsa (1) hukum (6) huruf (2) hutang (1) ijtima (1) Iklan (2) imitasi dan memori (1) infiniti (5) jalan2 (2) kebangsaan/nationalisme (2) kebebasan bersuara (1) Kelahiran kesenian yang mengubah warna dunia. (1) Kembali sebentar tentang erti seni (Islam) (1) kerja otak (1) Kesenian dunia Islam (1) komunikasi (1) konsep kendiri (3) konspirasi (1) Lagu (1) Lentok tangan (1) Malaysia (3) Masa (10) Maslahah atau mafsadah (1) Maya (ilusi) (4) Melaka (1) Melayu (2) Melayu dan Islam (9) minda (2) musik (2) nukilan rasa (1) Pantang dalam berkarya (1) Pause (6) Pembetulan sejarah (3) Pengajian dan pengertian budaya (1) Perasaan dan pemikiran (5) Persepsi / Tanggapan (6) pointillism (2) populasi dunia (9) Produk sejarah (11) Program dan hayat (2) prosa (4) ramadan (2) realiti - kenyataan (7) Sajak (22) Sangkaan (2) sebab dan akibat (18) sejarah (14) sejarah Islam Nusantara (1) sejarah Melayu (4) Sejarah mengubah/terubah (5) Sejarah seni dalam kehidupan insan (1) Sejarah video (1) Seni Bahasa (2) Seni dalam imiginasi (1) seni kata (1) Seni logam (3) Seni textil (budaya berpakaian) (2) Seni-seni mempertahankan diri (1) sound (1) Srivijaya (3) Sunda (6) Tahap kesederhanaan (1) Tahap-tahap kehidupan (14) tenung bintang (1) Terkesan dengan suasana (2) Tradisional dalam makna (1) Ukuran dan kayu pengukurnya (2) updated (1) Usia manusia (3) vision (1) wang (7) Wujudkah kosong? (2) zarzh slide (12)

Catitan lalu

Insuran & Road Tax Online

tetangga