Thursday, October 31, 2013

KERJA OTAK - 1



Kemajuan dalam pengetahuan mengenai sistem syaraf menunjukkan bahawa otak memiliki kemampuan untuk membentuk neuron-neuron baru sepanjang waktu, memperbaharui dan mengorganisasi ulang struktur syaraf diotak insan, sepanjang riwayat hidupnya (plasticity, Antonio Damasio).

Pembentukan susunan neuron-neuron baru ini boleh dikelompokkan menjadi 3 kelompok dasar:

(I) Memperkuat perilaku yang sebelumnya sudah dibentuk.
(II) Mengembangkan atau memodifikasi perilaku yang sudah dibentuk.
(III) Mengakomodasi perilaku baru yang sebelumnya, yang belum pernah dibentuk (dipelajari).

Ketika sebuah perilaku yang sudah terbentuk (sudah dipelajari) dilakukan untuk kedua kalinya, maka otak akan mengirimkan signal (elektrik & kimiawi), yang kemudian akan memperkuat jalur neuron (sehubungan dengan perilaku tersebut) yang sudah terbentuk sebelumnya. Semakin kerap sesuatu perilaku tersebut diulang, maka struktur neuron yang berkenaan perilaku tersebut akan menjadi semakin tebal dan kuat.

Dan semakin struktur itu menjadi kuat, semakin besar kemungkinan, orang tersebut akan melakukan hal yang sama (bereaksi dengan cara yang sama) yang pada akhirnya membuat struktur itu menjadi lebih kuat lagi. Demikian seterusnya, hingga sebuah kebiasaan pun akhirnya terbentuk.

Sampai pada titik ini, yang awalnya merupakan satu proses pembelajaran atau tindakan secara sedar, ketika sudah sampai pada peringkat tertentu, maka semakin lama semakin kurang kesedaran yang diperlukan untuk memicu sesuatu perilaku tersebut dimana otak akan membawanya kealam bawah sedar, iaitu sesuatu perilaku tersebut akan bekerja dengan sendirinya, tanpa memerlukan lagi fikiran yang sedar untuk memicu sesuatu perilaku tersebut.

Contoh yang mungkin mudah dilihat dalam kehidupan sehari-hari, adalah proses ketika mempelajari sesuatu yang baru, misalnya belajar memandu kereta. Pada awalnya, otak bekerja keras secara sedar, mengatur setiap perbuatan seperti menekan kopling, memasukan gear, melepasnya secara perlahan dimasa yang sama menekan minyak dan seterusnya. Kemudian, ketika perilaku ini dilakukan secara berulang-ulang, sedikit demi sedikit proses ini berpindah ke alam bawah sedar. Dan ketika seseorang sudah mahir memandu, maka semua proses ini dilakukan tanpa perlu memikirkannya lagi.

Dalam proses ini, setelah perilaku itu dikuatkan dengan dilakukan beberapa kali, maka ianya akan dibawa ke arah alam bawah sedar, di mana kemudiannya, sesuatu perbuatan tersebut dilakukan tanpa menunggu pikiran sedar untuk memerintahkan hal tersebut dan ini akan meringankan kerja otak serta membantu insan untuk terus belajar dan berkembang, tidak terhenti pada satu proses pembelajaran saja. Proses berpindah ke alam bawah sedar, membuat insan memiliki ruang untuk mempelajari sesuatu yang baru atau untuk memikirkan hal-hal lain yang lebih penting.

Namun ianya juga memiliki bahaya yang tersendiri seperti mempelajari satu perilaku yang merugikan, hal yang sama juga terjadi. Dimana ketika perilaku yang merugikan memasuki kealam bawah sedar, maka sulitlah bagi insan untuk berperilaku yang sebaliknya, lantaran perilaku buruk tersebut, pada titik itu, menjadi sebagian atau tabiat dari kepribadian tersebut.

Misalnya perilaku panas baran, di mana  biarpun pelakunya menyesal kemudian ketika kesedaran fikiranya mulai bekerja, namun demikian, perilaku yang sama akan kembali berulang, kerana hal itu sudah terakam di alam bawah sedarnya. Atau seperti disesuatu kumpulan masyarakat, kerap akan terjadi dimana muncul kesulitan besar ketika sebuah kebiasaan baru atau tertib yang baik hendak diterapkan, lantaran ahli-ahlinya telah bekerja mahupun berfikir dengan kebiasaan lama mereka sekian masa, sehingga perilaku tersebut (yang mungkin kurang efisien, merugikan atau bahkan berbahaya) sudah mengakar dialam bawah sedar mereka.

No comments:

Btn_brn_77x28

Tajuk

Abbasiyah (1) altruisme - ikram (3) Aqidah (1) art video (20) Austronesia (10) Bahasa dan penampilan (5) Bangsa Melayu (7) batas sempadan (9) Berita (15) Besi (1) Biography solihin (1) Budaya dan pengertiannya (16) catitan (2) cerdik/bodoh dan antaranya (6) cetusan minda (8) cinta dan syahwat (3) Doha - Qatar (2) Eid Mubarak (5) falsafah (2) Fantasia falasi (3) Fibonacci (1) Filem (2) fitrah (1) Fungsi seni (1) gangsa (1) hukum (6) huruf (2) hutang (1) ijtima (1) Iklan (2) imitasi dan memori (1) infiniti (5) jalan2 (2) kebangsaan/nationalisme (2) kebebasan bersuara (1) Kelahiran kesenian yang mengubah warna dunia. (1) Kembali sebentar tentang erti seni (Islam) (1) kerja otak (1) Kesenian dunia Islam (1) komunikasi (1) konsep kendiri (3) konspirasi (1) Lagu (1) Lentok tangan (1) Malaysia (3) Masa (10) Maslahah atau mafsadah (1) Maya (ilusi) (4) Melaka (1) Melayu (2) Melayu dan Islam (9) minda (2) musik (2) nukilan rasa (1) Pantang dalam berkarya (1) Pause (6) Pembetulan sejarah (3) Pengajian dan pengertian budaya (1) Perasaan dan pemikiran (5) Persepsi / Tanggapan (6) pointillism (2) populasi dunia (9) Produk sejarah (11) Program dan hayat (2) prosa (4) ramadan (2) realiti - kenyataan (7) Sajak (22) Sangkaan (2) sebab dan akibat (18) sejarah (14) sejarah Islam Nusantara (1) sejarah Melayu (4) Sejarah mengubah/terubah (5) Sejarah seni dalam kehidupan insan (1) Sejarah video (1) Seni Bahasa (2) Seni dalam imiginasi (1) seni kata (1) Seni logam (3) Seni textil (budaya berpakaian) (2) Seni-seni mempertahankan diri (1) sound (1) Srivijaya (3) Sunda (6) Tahap kesederhanaan (1) Tahap-tahap kehidupan (14) tenung bintang (1) Terkesan dengan suasana (2) Tradisional dalam makna (1) Ukuran dan kayu pengukurnya (2) updated (1) Usia manusia (3) vision (1) wang (7) Wujudkah kosong? (2) zarzh slide (12)

Catitan lalu

Insuran & Road Tax Online

tetangga