Tuesday, January 01, 2008
Ukuran dan kayu pengukurnya - 2
Kayu-kayu yang digunakan sebagai pengukur adalah dari deria-deria seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan kulit, rasa lidah mahupun yang dihidu atau disertakan juga dengan bantuan alat-alat pengukur untuk mengukur samaada dari sudut beratnya sesuatu, panjang-lebar, besar-kecil, rasa sesuatu, bau-bauan, warna-warna, cuaca, bagaimana keadaan sesuatu, mengukur berita yang didengari, mengukur sesuatu perkataan, mengukur penampilan individu atau masyarakat, mengukur peradapan, mengukur keunikan sesuatu dan seterusnya.
Sedangkan untuk menghasil dan menilaikan sesuatu ukuran adalah bergantung dari kefahaman atau kepastian samaada dari pegangan yang dianuti, pelajaran yang didapati, dari kaca-mata hati, dari pemikiran yang menguasai, dari kebiasaan persekitarannya, dari tingkah-laku mereka yang dirapati dan seterusnya.
Contohnya, untuk mengukur kemana perginya matahari yang tenggelam ditepi pantai diufuk barat, kalau diukur hanya melalui deria penglihatan, maka akan dinyatakan bahawa ia tenggelam kedalam laut, manakala bila diukur kembali bersama pemikiran, adalah sesuatu yang mustahil untuk matahari tersebut tenggelam didalam laut, kerana air laut tentunya akan kekeringan.
Manakala bila diukur dari sudut yang lain, ia menghasilkan ukuran yang berbeza seperti tanda berakhirnya hari tersebut, betapa hebatnya putaran siang dan malam, betapa pentingnya cahaya matahari yang menerangi alam sekitar kerana bila tenggelamnya matahari maka kegelapan menyelubungi dan seterusnya.
Setiap sesuatu diukur mengikut fakta-fakta tersendiri, dan ini adalah sebahagian contoh bagaimana dalam kehidupan seharian, sesuatu yang diukur menghasilkan berbagai-bagai keputusan tersendiri mengikut latar kemampuan kefahaman serta kehendak seseorang.
Sebaliknya dalam mengikut ukuran perintah Allah, tenggelamnya matahari adalah bermakna masuknya waktu solat Maghrib atau waktu untuk berbuka puasa, yang mana juga bererti, segala urusan lain harus ditangguhkan untuk melaksanakan perintah Allah. Segala alat-alat pengukur yang digunakan untuk membantu mengukur pertama-tamanya adalah bagaimana dapat menyempurnakan perintah Allah.
Dalam mengukur perintah Allah mengikut petunjuk yang dibawa oleh Rasulullah, ia tersimpul dalam suatu ikatan pengabdian untuk mendapat keredhaan Allah. Dan ini diukur bukan hanya melalui kehebatan zahir sesuatu seperti contohnya seorang jutawan yang menyedekahkan seribu ringgit, ukuran dermawannya kelihatan hebat, tetapi jika dibandingkan dengan seorang yang miskin yang mempunyai hanya sekeping roti, namun disedekahkan setengah dari rotinya kepada jirannya yang tiada apa-apa, ukuran untuk dermawannya simiskin adalah jauh lebih tinggi dari sijutawan.
bersambung....
Subscribe to:
Posts (Atom)
Tajuk
Abbasiyah
(1)
altruisme - ikram
(3)
Aqidah
(1)
art video
(20)
Austronesia
(10)
Bahasa dan penampilan
(5)
Bangsa Melayu
(7)
batas sempadan
(9)
Berita
(15)
Besi
(1)
Biography solihin
(1)
Budaya dan pengertiannya
(16)
catitan
(2)
cerdik/bodoh dan antaranya
(6)
cetusan minda
(8)
cinta dan syahwat
(3)
Doha - Qatar
(2)
Eid Mubarak
(5)
falsafah
(2)
Fantasia falasi
(3)
Fibonacci
(1)
Filem
(2)
fitrah
(1)
Fungsi seni
(1)
gangsa
(1)
hukum
(6)
huruf
(2)
hutang
(1)
ijtima
(1)
Iklan
(2)
imitasi dan memori
(1)
infiniti
(5)
jalan2
(2)
kebangsaan/nationalisme
(2)
kebebasan bersuara
(1)
Kelahiran kesenian yang mengubah warna dunia.
(1)
Kembali sebentar tentang erti seni (Islam)
(1)
kerja otak
(1)
Kesenian dunia Islam
(1)
komunikasi
(1)
konsep kendiri
(3)
konspirasi
(1)
Lagu
(1)
Lentok tangan
(1)
Malaysia
(3)
Masa
(10)
Maslahah atau mafsadah
(1)
Maya (ilusi)
(4)
Melaka
(1)
Melayu
(2)
Melayu dan Islam
(9)
minda
(2)
musik
(2)
nukilan rasa
(1)
Pantang dalam berkarya
(1)
Pause
(6)
Pembetulan sejarah
(3)
Pengajian dan pengertian budaya
(1)
Perasaan dan pemikiran
(5)
Persepsi / Tanggapan
(6)
pointillism
(2)
populasi dunia
(9)
Produk sejarah
(11)
Program dan hayat
(2)
prosa
(4)
ramadan
(2)
realiti - kenyataan
(7)
Sajak
(22)
Sangkaan
(2)
sebab dan akibat
(18)
sejarah
(14)
sejarah Islam Nusantara
(1)
sejarah Melayu
(4)
Sejarah mengubah/terubah
(5)
Sejarah seni dalam kehidupan insan
(1)
Sejarah video
(1)
Seni Bahasa
(2)
Seni dalam imiginasi
(1)
seni kata
(1)
Seni logam
(3)
Seni textil (budaya berpakaian)
(2)
Seni-seni mempertahankan diri
(1)
sound
(1)
Srivijaya
(3)
Sunda
(6)
Tahap kesederhanaan
(1)
Tahap-tahap kehidupan
(14)
tenung bintang
(1)
Terkesan dengan suasana
(2)
Tradisional dalam makna
(1)
Ukuran dan kayu pengukurnya
(2)
updated
(1)
Usia manusia
(3)
vision
(1)
wang
(7)
Wujudkah kosong?
(2)
zarzh slide
(12)
Paut-paut
- Cillah mind blog
- Chill garage blog
- Zar art mind
- Mind zikir
- zarzh scribd
- Fukaahah - joke
- dzar-ardh web
- Zar homepage mind
- Cengkerik Web
- zarq-biru web
- zar4freesurf web
- The Salam blog
- Made from words
- Salaam.co.uk art
- Azhar 313 blog
- Ismadi-Fade to black
- Kepaknyamuk blog
- Dj Irwan blog
- Ziarah76 blog
- Ben Krenmaut blog
- Hamka k.mayat blog
- Fakir Fikir blog
- 2121 Studio blog
- Abdullah Jones blog
- Rayau menyasau blog
- Payabesarpedas blog
- Jiwarasa blog
- Gayour Blog
- Dunia penyair
- Risalah proseni.blog
- Pyanhabib blog
- Rajawali art gallery
- Sketsa Azlan Adam
- akhi zubair blog
- Zar Travel Mind
- Zanas wordpress
- Line clear.com
- Oweis art
- Jamil Art
- Muslim Directory